JAKARTA (voa-
Jangan Sampai Miss Wolrd Digempur, Goyang Dangdut Koplo Dinikmati
islam.com) – Sangat
disayangkan, jika ajang Miss World digempur, tapi goyang dangdut koplo
yang erotis dengan tampilan seronok dibiarkan. Demikian dikatakan Ketua World Muslimah Partcipant, Eka Shanty kepada voa-islam di Jakarta.
Eka Shanty mendukung jika ada Gerakan Anti Hotpans atau
Gerakan Menutup Aurat. Tapi biasanya gerakan-gerakan seperti itu kurang
efektif. “Tapi yang jelas, tanpa hotpens kita bisa berkarya.
Kadang-kadang yang hotpens diekspos media, yang berhijab tidak diekspos
media. Boleh dibilang keberpihakaan media terhadap hijab kurang gencar.”
Tak kalah menarik, simbol agama seperti hijab yang
diperlihatkan dalam sinetron-sinetron tidak sesuai dengan nilai-nilai
Islam. Sebagai contoh, kenapa wanita berhijab di sinetron, tapi dalam
adegannya suka marah-marah pada suaminya. Atau lihat saja sinetron
dengan judul Pesantren Rokenroll.
“Menurut saya, itu merendahkan atau menurunkan kemuliaan
simbol-simbol agama, terutama hijab. Bahkan actor wanitanya hanya
berhijab di sinetron, tapi kesehariannya tampil seksi. Hijab cuma
tempelan saja. Padahal hijaber itu banyak, seharusnya artis yang
berhijab di sinetron adalah muslimah yang sehari-harinya juga mengenakan
hijab.”
Hendaknya jangan melakukan kebohongan public. Seorang
anak kecil mengaku bingung, di TV berhijab, tapi di luat tanpa hijab.
Ini namanya inskonsistensi. Sinetron kita seperti mengajarkan perilaku
hipokrit kepada masyarakat.”
Eka Shanty mengaku, semakin lama bergaul dengan
temen-temen di ormas Islam, ia menyadari banyak kesalahan yang dilakukan
dalam berhijab tanpa diserta akhlan dan nilai-nilai Islami. Itu akibat
keterbatasan ilmu yang dimiliki. Maka merapatlah pada ulama untuk
memperdalam ilmu agama. Tentu untuk menjadi muslimah yang kaffah
membutuhkan proses.
Ada 3 pilar yang dimiliki seorang muslimah, yakni:
sebagai madrasatul ula, sebaik-bai perhiasan dunia, dan tiang negara.
Karenanya, Indonesia tak perlu menjadi tuan rumah Miss World. [desastian]
0 komentar:
Posting Komentar