JAKARTA (voa-islam.com) – Kabarnya,
peserta Miss World sudah merambah negara-negara muslim, sebut saja
seperti Mesir, Turki, bahkan Afghanistan. Apa sebenarnya target yang
dicapai dari peserta muslimah dari negara Islam untuk ambil bagian dalam
ajang Miss World?
Yang membuat Eka terkejut adalah ketika ia bertemu dubes
dari negara Islam lima besar di dunia, yang mengatakan, “Maaf, meski
kami negara muslim, kami tidak ingin wanita kami dicitrakan berhijab,
kami ingin seperti ajang Miss World. Ckckckck,” kata Eka yang juga duta
Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dubes itu juga menolak ajang “World Muslimah” sebagai
bentuk perlawanan dari kontes wanita yang kerap memamerkan aurat di
depan public. Dubes itu bahkan menolak, jika persyaratan mengikuti world
muslimah harus berhijab.
“Lucunya, kenapa negara Islam saat ini seperti tidak
ingin kelihatan Islami. Ternyata, mereke takut tidak mendapat arus
investasi, bahkan banyak wanita berhijab takut kesulitan mengembangkan
ekonomi di negara mereka,” ujar Eka Shanty.
Ketika ditanya, begitukah realitanya, perempuan berhijab
takut tidak mendapat akses pekerjaan? “Oh tidak benar itu. Dalam riset
yang saya lakukan, justru dalam tiga tahun terakhir, semakin banyak
perempuan berhijab, semakin banyak peluangnya, dan aksesnya pun makin
luas.
Menurut Eka, kita harus memahami kesetaraan gender dalam
pandangan Islam, tidak seperti kacamata Barat. Jika acuannya ke Barat,
jangan-jangan semua wanita ingin bekerja di luar rumah, lalu siapa yang
akan membentuk generasi madrasatul ula, kalau bukan seorang ibu. Ini
yang harus kita kawal. [desastian]
0 komentar:
Posting Komentar